Kami SBIPT, Serikat Buruh Industri Perawatan Taiwan, menyampaikan keprihatinan mendalam atas ketidakadilan yang terjadi selama bertahun-tahun terhadap kita, Pekerja Rumah Tangga (PRT) migran.
Kesenjangan Upah yang Tidak Masuk Akal
Sejak tahun 2007, kebijakan pemisahan upah PRT dari upah minimum telah menjadi akar masalah yang terus memengaruhi kehidupan kita. Tahun 2025, upah minimum Taiwan diperkirakan mencapai NT$28.590, sementara kita, PRT migran, masih hanya menerima sekitar NT$20.000 per bulan. Ini berarti kita hanya menerima 70% dari upah minimum yang seharusnya menjadi standar dasar perlindungan pekerja di Taiwan.
Kesenjangan ini jelas merupakan bentuk diskriminasi yang terstruktur terhadap pekerjaan kita. Sebagai pekerja yang merawat lansia dan orang sakit, kita memikul tanggung jawab besar yang berperan penting dalam keberlangsungan masyarakat Taiwan. Namun, nilai pekerjaan kita tidak pernah diakui setara dengan sektor lainnya.
Masalah Ketenagakerjaan yang Dihadapi PRT
Upah yang rendah merupakan salah satu masalah utama yang membuat banyak dari kita terjebak dalam tekanan ekonomi yang berat:
- Sulit memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan bergizi, tempat tinggal layak, atau dukungan finansial bagi keluarga di negara asal.
- Kondisi kerja tanpa privasi yang cukup dan waktu istirahat memadai meningkatkan risiko kelelahan fisik dan mental, sehingga berdampak buruk pada kesejahteraan kita.
- Tidak dilindungi oleh undang-undang tenaga kerja Taiwan—seperti jaminan atas upah lembur atau hak libur nasional—membuat situasi kerja kita semakin rentan dan tidak setara.
Selain itu, kebijakan ini memperkuat ketidakadilan gender dan diskriminasi status, karena mayoritas pekerja rumah tangga adalah perempuan yang sering kali terjebak dalam pekerjaan berupah rendah tanpa akses terhadap perlindungan hukum yang setara dengan pekerja di sektor lain.
Mengapa Upah PRT Harus Setara dengan Upah Minimum?
Kesenjangan ini tidak hanya berdampak pada kita, PRT migran, tetapi juga masyarakat Taiwan:
- Dengan upah yang adil, kita dapat memberikan perawatan yang lebih baik bagi orang tua dan pasien, yang menjadi bagian penting dari program perawatan jangka panjang pemerintah Taiwan.
- Peningkatan upah PRT akan mengurangi ketergantungan pada kerja berlebih dan meningkatkan kualitas hidup pekerja rumah tangga, yang pada akhirnya menguntungkan keluarga majikan.
- Menghapus diskriminasi upah akan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil, sesuai dengan prinsip hak asasi manusia internasional dan C189.
Tuntutan Kami untuk Perubahan
Kami mendesak Kementerian Tenaga Kerja Taiwan untuk:
- Naikkan upah PRT setara dengan upah minimum Taiwan.
- Masukkan PRT dalam perlindungan undang-undang ketenagakerjaan, termasuk program perawatan jangka panjang, sehingga hak kita sebagai pekerja diakui sepenuhnya.
- Jangan beli hak libur PRT (Berikan libur nasional Taiwan bagi PRT). Libur adalah hak mendasar pekerja yang tidak boleh diperdagangkan.
- Berikan ruang privasi yang layak untuk PRT, sebagai bentuk penghormatan terhadap martabat manusia.
- Hapuskan batasan masa kerja di Taiwan, sehingga kita dapat bekerja secara berkelanjutan tanpa ketakutan kehilangan hak.
- Permudah proses pindah majikan, agar kita tidak terus-menerus terjebak dalam hubungan kerja yang tidak sehat.
- Berikan subsidi kepada keluarga majikan berpenghasilan menengah ke bawah, sehingga mereka tetap dapat mempekerjakan PRT dengan upah yang adil tanpa beban ekonomi yang berlebihan.
Bersama Kita Bisa Mencapai Perubahan
Kita harus bersatu dan berbicara lebih lantang untuk memastikan bahwa pekerjaan kita diakui dan dihargai. Upah yang adil bukan hanya tentang angka di atas kertas, tetapi juga tentang pengakuan atas martabat dan nilai kerja kita.
Kami percaya bahwa dengan dukungan semua pihak—pekerja migran, organisasi buruh, masyarakat Taiwan, dan pemerintah—kita dapat menciptakan masa depan yang lebih adil dan manusiawi.
Salam SBIPT
Berdaya, Sejahtera, Terlindungi